4 Jenis Terapi Infus, Begini Efek Samping Sering Diinfus

Fungsi cairan infus berbeda-beda tergantung fungsinya.

Pemberian cairan infus biasanya menggunakan suntikan jarum yang dialirkan ke tubuh pasien.

Umumnya cairan intravena berfungsi untuk mengembalikan cairan normal.

Mengutip dari WebMD dosis yang diberikan berdasarkan pada usia, berat badan, kondisi medis, dan respons Anda terhadap pengobatan.

Melansir Verywellhealth.com jenis-jenis terapi infus adalah: Terapi intravena adalah ketika obat atau cairan infus yang disuntikkan langsung ke dalam aliran darah.

Terapi IV umumnya digunakan untuk : 2.

Epidural Epidural adalah jenis terapi infus yang dimasukkan di sekitar saraf tulang belakang di punggung bawah.

Epidural memblokir sinyal rasa sakit agar tidak dikirim dari tulang belakang ke otak.

Terapi infus epidural digunakan untuk: Epidural dikenal sebagai cara untuk mencegah atau mematikan rasa sakit saat melahirkan.

Selain itu dapat digunakan untuk mencegah rasa sakit selama dan setelah operasi.

Epidural juga dapat membantu meredakan nyeri akut.

Terapi infus intramuskular adalah ketika obat dimasukkan ke dalam jaringan otot.

Penggunaan terapi infus intramuskular meliputi : Terapi infus subkutan adalah ketika obat disuntikkan ke dalam lemak di bawah kulit.

Tempat suntikan subkutan termasuk lengan atas, perut, paha atas, punggung bawah dan bokong.

Terapi subkutan meliputi: Laman Inhealth menyebutkan kebanyakan pemasangan infus dapat menyebabkan jaringan parut terbentuk dari waktu ke waktu.

Akibatnya terdapat kerusakan pada pembuluh darah.

Risiko lainnya mencakup pembuluh darah rusak, infeksi, radang urat darah dan emboli udara.

NOVITA ANDRIAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *