Jumlah Wisatawan Asing ke Indonesia Naik Ribuan Persen, Siapa yang Paling Menikmati?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan beberapa sektor usaha yang paling menikmati dampak ekonomi dari meningkatnya kunjungan wisatawan asing atau wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Data terakhir yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pergerakan wisman ke Indonesia pada Juni 2022 mencapai 345,44 ribu kunjungan.

Angka ini naik tajam hampir 2.000 persen atau 1.973,96 persen dibandingkan dengan Juni 2021.

“Kunjungan wisman membawa dampak langsung pada pemasukan devisa pariwisata pada negara,” kata Sandiaga pada Ahad, 28 Agustus 2022.

Sandiaga berujar, devisa yang dikeluarkan wisman sebagian besar dibelanjakan dan dirasakan langsung oleh masyarakat maupun pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

Namun dia belum memiliki data khusus seberapa besar nilai ekonomi yang diperoleh negara dari ribuan persen peningkatan jumlah kunjungan wisman itu.

Hanya, Sandiaga menjelaskan pada 2020, BPS mencatat, rata-rata pengeluaran wisman yang berkunjung ke Indonesia sebesar US$ 2.165,02 atau Rp 30,52 juta (kurs Rp 14.100 per dolar Amerika Serikat).

Jumlah itu naik 88,98 persen ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar US$ 1.145,64.

Sementara itu, berdasarkan jenis pengeluaran wisman selama di Indonesia pada 2020, Sandiaga mengatakan, duit itu paling banyak dibelanjakan untuk akomodasi.

Besarnya mencapai 40,35 persen dari total spending.

Angka tersebut juga naik 1,80 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 38,55 persen.

Untuk makanan dan minuman, kata dia, porsinya sebesar 27,54 persen.

Kemudian belanja 7,89 persen, sementara itu kesehatan dan kecantikan 4,94 persen.

Juga untuk transportasi lokal sebesar 3,78 persen; hiburan 3,10 persen; dan pendidikan atau training 3,08 persen.

“Untuk penerbangan domestik 2,8 persen, cindera mata 2,18 persen, paket tour lokal 1,84 persen, dan pengeluaran lainnya sebesar 2,5 persen,” ujar Sandiaga.

Sebelumnya, BPS mencatat, selain tingkat kunjungan wisman yang melesat, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) alias okupansi hotel berbintang di Indonesia pada Juni 2022 mencapai 50,28 persen atau naik 11,73 poin ketimbang Mei.

Jika dibandingkan dengan Mei, TPK Juni 2022 naik 0,43 poin.

TPK hotel klasifikasi non-bintang pada Juni 2022 sebesar 23,92 persen atau naik 3,80 poin ketimbang TPK Juni 2021.

“Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK hotel klasifikasi nonbintang pada Juni 2022 turun 0,83 poin,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di kantornya pada Senin, 1 Agustus 2022.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *